Sid mengintai Icha, dia telah mengikuti Icha sejak tadi. Icha berada di Rehab Center. Veer juga ada disana.
:
Sid sudah siap dengan maskernya didalam mobil. Saat Icha ingin melangkah pergi, Sid turun dari mobil dan menarik Icha untuk masuk kedalam mobil. Icha terkejut sekaligus panik.
:
Icha sempat berteriak meminta tolong, Veer mendengar suara Icha tersebut. Veer mencoba mencari dari mana suara Icha berasal.
:
Veer menemukan Icha yang dibawa oleh Sid memakai mobil. Veer mengikuti mereka.
:
Didalam mobil, Icha memohon pada Sid agar melepaskannya, Icha menangis ketakutan.
:
Sid menghentikan mobilnya dipinggir hutan, Sid menarik Icha dan masuk kedalam hutan.
:
Icha mencoba lari dan bersembunyi dibalik pohon, tapi Sid menemukannya, dia menampar Icha dan memegang tangan Icha dengan kasar.
:
Veer tiba dihutan, dia bergegas untuk masuk kedalam hutan dan mencari Icha.
:
Sid mengarahkan pistolnya pada Icha sambil berkata, sebentar lagi pistol itu akan mengenai Icha dan membunuhnya. Icha tidak tau harus berbuat apa selain pasrah.
Tapi Icha terus berkata pada Sid agar melepaskannya.
:
Veer melihat itu, Veer melangkah perlahan, setelah itu, dia menghantam sid, Veer memukuli Sid sambil berkata pada Icha untuk menyelamatkan dirinya.
:
Sid masih memegangi pistol ditangannya, Icha memohon pada Sid agar melepaskan Veer dan pergi.
:
Veer dan Sid terus berkelahi, Sid mengarahkan pistolnya pada Icha, Veer ingin mengambilnya, tapi Sid melepaskan tembakan dan mengenai Icha.
:
Icha merasa sakit diperutnya, sambil melihat darah yang mengalir, Icha terjatuh pingsan.
:
Veer sangat terkejut dan shok melihat Icha tertembak. Sid melarikan diri, selagi perhatian Veer tertuju pada Icha.
:
Veer menghampiri Icha sambil menangis, dia mengangkat Icha, dan membawanya, sambil mencari jalan keluar hutan itu.
:
Setelah sampai jalan raya, Veer menghentikan mobil disana, Veer menaiki taksi agar sampai kerumah sakit.
:
Dirumah, Tapasya sedang gelisah, sambil menunggu kabar telefon dari Sid.
:
Rohini bertanya dimana Icha, nenek menjawab. "Pasti anak itu sedang bersama Veer."
:
Lain lagi dirumah Bundela, semua bertanya dimana Veer, tapi tidak ada seorangpun yang mengetahuinya. Chanda berfikir, Veer sedang bersama Icha.
:
Dirumah sakit, Icha harus menjalani oprasi untuk mengeluarkan peluru yang ada diperutnya.
:
Veer terus menghawatirkan Ichcha. Dia menelfon kerumah Jogi, dan memberitau tentang Icha yang tertembak. Semua terkejut.
:
Tapasya merasa kesal, karena Veer lagi-lagi bersama Icha.
:
Semua yang ada dirumah Jogi, kerumah sakit, setelah sampai, mereka bertanya bagaimana keadaan Icha. Veer menjawab, Icha pasti akan baik-baik saja, dia tidak akan membiarkan sesuatu terjadi pada Ichanya.
:
Pushkar menghubungi Jogi, dan tersambung, dengan Divya yang mengangkatnya. Pushkar menjelaskan semuanya tentang Icha tertembak. Divya terkejut, dia memberitau Jogi dan Damini.
Damini hampir pingsan karena saking terkejutnya. Jogi dan Divya menenagkan Damini. Divya berkata. "Kita harus segera kembali ke Mumbai."
"
Veer sangat menghawatirkan Icha, sementara Tapasya sangat berharap Icha tidak akan pernah sadar.
:
Tapasya teringat Sid, Tapasya takut, kalau Sid akan membawa Tapasya kedalam kasus ini. Tapasya melepas simcardnya, agar Sid tidak bisa menghubunginya.
:
Veer hendak menghubungi Gunvanti, tapi Tapasya sedang memulai sandiwaranya dengan menghubungi Gunvanti terlebih dahulu, dia mengatakan kalau Icha kecelakaan, dan dia bersama Veer sedang dirumah sakit for Icha.
:
Gunvanti agak terkejut, dia berkata pada Tapasya agar telefonnya diberikan pada Veer.
:
Tapasya yang disuruh neneknya, untuk mengambil kesempatan ini, untuk berdua dengan Veer, Tapasya mengajak Veer keluar, tapi Veer mengabaikan Tapasya, dia masih sangat khawatir pada Icha.
:
Umed mengajak keluarganya untuk kerumah sakit, tapi Gunvanti menolaknya, karena Icha hanya anak pembantu.
Didalam perjalanan pulang, Damini terus menangis, dia mengingat kenangan kecil Ichcha.
:
Dirumah sakit, Veer masih duduk diruang tunggu, Veer bermimpi kalau Ichcha ada dihadapannya. Veer menyampaikan pada Ichcha, kalau Ichcha akan baik-baik saja, i love u Ichcha. Bayangan Ichcha perlahan menghilang. Veer kemudian tersadar, kalau itu hanyalah mimpi.
:
Veer melihat dokter datang, dia langsung menanyai keadaan Icha. Dokter menjawab, oprasinya berjalan sukses dan lancar. Veer sangat senang dan lega.
:
Tapi lain dengan nenek sihir bersama cucunya, mereka merasa kecewa karena jawaban dokter.
:
Dokter mengatakan kalau masa kritis pasien sudah lewat. Namun harus tetap dalam tahap
pengawasan.
:
Veer sangat lega dan senang dengan hal itu, dia mengatakan kalau dia tidak bisa hidup tanpa ichanya.
:
Tapasya mulai cemas, dia berfikir, bagaimana kalau Icha tersadar, dan Veer mengetahui semuanya yang terjadi.
:
Sid berfikir kalau Icha akan selamat, karena ada Veer yang menyelamatkanny
:
Kesokan harinya, suster mengatakan pada Veer kalau Veer boleh menjenguk Icha. Veer tersenyum senang.
Veer memasuki ruang rawat Icha, dia menatap dengan penuh cinta pada Icha sambil memegang tangannya.
:
Tapasya melihat hal itu dia sangat angry. Divya, Jogi end Damini sampai kerumah sakit.
Damini langssung keruang rawat Icha sambil menangis.
Nenek menjelaskan pada Divya, kalau oprasinya berjalan lancar selama tiga jam.
Dan nani tidak tau siapa yang mencoba membunuh Icha.
:
Karena dokter hanya menyuruh satu persatu yang menjenguk, Jogi menyuruh semua keluar. Dan biarkan Damini saja yang masuk.
:
Veer menjelaskan semuanya pada Jogi. Jogi memahami itu, dan akan melaporkan kasus ini pada polisi, agar kasus ini cepat selesai. Tapasya yang mendengar itu takut.
:
Ditempat lain, Sid meminta alamat rumah sakit Icha dirawat pada penjaga rumah Tapasya, dengan alasan dia ingin menjenguk Icha.
:
Veer pergi untuk mengambil obat untuk Icha di apotek.
:
Saat sampai dirumah sakit, Sid menemui Tapasya dan memanggilnya pelan. Tapasya sangat terkejut melihat Sid. Sari yang menutup wajah Sid terbuka, Veer yang baru kembali dari apotek, melihat Sid, dia mengenali wajah Sid, saat dia hendak ingin membuka topeng wajah Sid kemarin.
:
Sid melihat Veer, dan berlalri. Veer mengejarnya. Tapasya juga ikutan menyusul.
:
Sid tertangkap oleh Veer, Veer memukuli Sid sambil berkata dengan penuh emosi. "Kau, kau yang mencoba membunuhnya kan? Kau yang mencoba membunuh Ichchaku!!"
Pushkar menyuruh nani untuk pulang, karena Divya sudah ada disini, dan tidak ada gunanya lagi kita disini. Nani menolaknya.
:
Penjaga datang, Veer menyuruh untuk menangkap Sid, polisi datang dan membawa Sid kekantor polisi. Tapasya datang dan melihat Sid sudah dibawa polisi. Kepala polisi mengatakan untuk Veer ikut, karena dia harus menjelaskan semuanya.
:
Tangan Icha bergerak, Damini menangis, Jogi memanggil suster, suster mengatakan kalau ini hal baik, jadi jangan khawatir.
:
Divya menangis diruang rawat Icha, nani menghampiri Divya dan berkata, "Anak itu akan baik-baik saja, karena dokter sudah mengatakan itu."
Tapasya datang, nani berkata pada Divya. "Lihatlah anakmu, dia tidak tidur karena semua ini."
Divya melihat Tapasya dan memeluknya sambil menangis.
:
Di Rehab Center, Vansh masih gelisah dengan kematian Paras, keadaanya memburuk, dia tidak mau makan atau minum obat. Dokter berkata kalau Vansh tidak boleh seperti ini, karena semua bukan salah Vansh. Vansh bertanya dimana Guru? Dokter mengatakan Vansh harus minum obat dulu baru, dokter akan menelfon Nona Ichcha, guru.
LIKE FP INI UNTUK UPDATE SINOPSIS YA
DAFTAR SINOPSIS SERIAL TV
Sinopsis Uttaran Episode 100 Selasa 29 Desember 2015
Reviewed by Unknown
on
02.21
Rating: