Cuplikan Uttaran hari Minggu, 17 Juli 2016 Part 4

Cuplikan Uttaran hari Minggu, 17 Juli 2016 Part 4
Meethi belum siuman di rumah sakit, ia mengigau.
Meethi: Tolong jaga nenekku, ibu Tapasya.
Damini: Mimpi buruk itu sudah berakhir sekarang. Semuanya akan baik2 saja.
Meethi masih mengigau.
Meethi: Aku sudah melenyapkan Ambika. Dia akan terbakar, siapapun tolong selamatkan dia.
Dokter: Dia masih benar2 tertekan/stress tapi dia akan segera sembuh.
Mereka semua ingin keluar untuk membiarkan Meethi beristirahat tapi Meethi menahan tangan Damini. Lagu uttaran dengan lirik baru mengalun saat mereka melihat tangan Meethi menggenggam erat tangan neneknya.

Sementara itu Vishnu mendapat perawatan di rumah sakit yang sama. Lukanya sudah diperban.
Damini menengadahkan kepalanya keatas.
Damini: Ichchky, Meethi kita sudah baik2 saja sekarang.
Diperjalanan menuju kantor polisi, inspektur wanita bicara pada Ambika.
Inspektur: Chaubey tidak cukup jantan mempertanggungjawabkan perbuatannya, karena itu dia kabur. Hari2mu sudah berakhir sekarang.
Meethi akhirnya siuman.
Meethi: Kenapa aku ada disini? Aku sudah melenyapkan Ambika, seharusnya aku sudah dihukum gantung.

Tapasya: Kau tidak bersalah, Ambika masih hidup.
Meethi terkejut mendengarnya, ia teringat dengan kata2 Akash di persidangan.
Meethi: Bagaimana itu bisa terjadi? Aku melihat dengan mata kepalaku sendiri saat dia terbakar.
Tapasya: Yang kau lihat itu hanyalah sebagian dari apa yang sebenarnya terjadi. Ini adalah bagian dari rencana Ambika untuk memisahkanmu dari Akash, untuk menyiksamu, tapi berkat dari ibumu dan do'a kami semua telah menyelamatkanmu. Kebenarannya sudah muncul. Kau sudah aman sekarang.
Meethi: Lalu siapa wanita yang meninggal itu?
Tuan Takhur: Dia adalah wanita kurang beruntung yang mayatnya dimanfaatkan oleh Ambika. Kau tidak bersalah. Kau tidak melakukan apapun.
Meethi menanyakan keberadaan Akash & Ambika.
Tapasya: Ambika sudah dibawa ke kantor polisi. Dia akan dihukum secepatnya atas perbuatannya